Baca Juga :

Pagi Hari





KAJIAN ISLAM – Pagi adalah permulawan hari. Islam memberikan perhatian khusus pada waktu pagi hari ini. Doa merupakan awal yang baik untuk membuka hari di waktu pagi. Rasulullah bahkan memanjatkan doa khusus bagi umatnya terkait pagi hari:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِى فِى بُكُورِهَا
“Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.”
Rasulullah Saw juga mengajarkan kepada kita untuk senantiasa berdoa seusai sholat Subuh atau waktu pagi hari sebagai berikut:


اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
Allahumma inni as aluka ‘ilman naafi’aa wa rizqan toyyibaa wa ‘amalan mutaqabbalaa
“Ya Allah, sungguh aku memohon kepadaMu ilmu yang bermanfaat, rizki yang baik dan amal yang diterima.” (HR. Ibnu As-Sunni dan Ibnu Majah).
Abu Hurairah RA juga meriwayatkan sejumlah doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW yang dibaca ketika pagi hari sebagaimana dikutip oleh Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, halaman 63.
اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ، وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ
Allāhumma bika ashbahnā, wa bika amsainā, wa bika nahyā, wa bika namūtu, wa ilaikan nusyūru.
Artinya, “Ya Allah, dengan-Mu aku berpagi hari, dengan-Mu aku bersore hari, dengan-Mu kami hidup, dengan-Mu kami mati. Hanya kepada-Mu (kami) kembali,” (HR Abu Dawud, At-Turmudzi, Ibnu Majah, dan lainnya).
BACA JUGA :
Selain doa singkat itu, Imam An-Nawawi juga mengutip doa pagi Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Sahabat Ibnu Mas‘ud dalam Sahih Muslim berikut ini:
أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الملْكُ للهِ، وَالحَمْدُ للهِ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ لَهُ الملْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهَا وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِي هَذِهِ اللَيْلَةِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا، رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنَ الكَسْلِ وَسُوْءِ الكِبَرِ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي القَبْرِ
Ashbahnā wa ashbahal mulku lillāhi wal hamdu lillāhi, lā ilāha illallāhu wahdahū lā syarīka lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alā kulli syai‘in qadīr. Rabbi, as’aluka khaira mā fī hādzihil lailata wa khaira mā ba‘dahā, wa a‘ūdzu bika min syarri mā fī hādzihil lailata wa khaira mā ba‘dahā. Rabbi, a‘ūdzu bika minal kasli wa sū’il kibari. A‘ūdzu bika min ‘adzābin fin nāri wa ‘adzābin dil qabri.
Artinya, “Kami dan kuasa Allah berpagi hari. Segala puji bagi Allah. Tiada tuhan selain Allah yang maha esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kuasa dan puji. Dia kuasa atas segala sesuatu. Tuhanku, aku memohon kepada-Mu kebaikan malam ini dan malam sesudahnya. Aku memohon perlindungan-Mu kejahatan malam ini dan malam sesudahnya. Tuhanku, aku memohon perlindungan-Mu dari kemalasan dan kedaifan masa tua. Aku memohon perlindungan-Mu dari siksa neraka dan siksa kubur,” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 64).
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Pagi hari bagi seseorang itu seperti waktu muda dan akhir harinya seperti waktu tuanya.”
Rasulullah, tidak menjumpai pagi melainkan bergegas dalam beraktivitas. Seperti yang Allah SWT firmankan:
وَإِذْ غَدَوْتَ مِنْ أَهْلِكَ تُبَوِّئُ الْمُؤْمِنِينَ مَقَاعِدَ لِلْقِتَالِ وَاللّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
“Dan (ingatlah), ketika kamu berangkat pada pagi hari dari (rumah) keluargamu akan menempatkan para mukmin pada beberapa tempat untuk berperang.” (QS. Ali Imron [3]: 121).(*)
Editor : M Zezen Zainal M
sumber : islami.co

Baca Juga :

Apa kabar pembaca Buletin NUFA… Mengawali pagi dengan senyum serta mengucap kata-kata mutiara untuk ucapan selamat pagi pada seseorang adalah hal yang sangat positif. Ada banyak sekali ucapan-ucapan selamat pagi yang bisa kita ucapkan setiap harinya. Misalnya ucapan selamat pagi  Islami yang indah penuh motivasi.

Ucapan selamat pagi bisa saja dikatakan sebagai kuncinya keharmonisan dalam bersilaturahmi, baik dalam lingkungan keluarga maupun lingkungan selain keluarga seperti kekasih, sahabat, teman, dan orang lain.
Menurut data pencarian di internet, inspirasi kata-kata mutiara ucapan selamat pagi pada kekasih menduduki peringkat paling atas, artinya kebanyakan orang mencari inspirasi ucapan salam selamat pagi di internet ditujukan untuk kekasihnya.
Namun pada artikel ini kita akan membahas banyak sekali kata-kata mutiara selamat pagi. Ada ucapan selamat pagi Islami, ucapan selamat pagi yang mengandung motivasi, ucapan kata-kata gokil, salam pagi yang indah, dan masih banyak lagi.
Jadi, pada artikel ini tidak hanya mendiakan inspirasi kata-kata mutiara selamat pagi untuk kekasih saja. Namun ada juga untuk keluarga, sahabat, ataupun teman. Hal ini akan menjadi suatu hal yang sangat positif, apabila diniati untuk menjaga silaturahmi agar tetap baik dan harmonis.
Oke, untuk mengurangi basa-basi langsung saja baca kata-kata mutiara di bawah ini untuk dijadikan salam pagi kepada orang-orang di sekitar Anda. Carilah inspirasi terbaikmu dengan membaca artikel ini.

Kata kata Mutiara Selamat Pagi

ucapan selamat pagi
Sumber: antarapost.com
Selamat pagi dalam bahasa Inggris yaitu good morning, dalam Bahasa Jepang ohayogozaimasu, kalau di Prancis bonjour, Bahasa Koreanya joh-eun achim, kalau di Arab sobahul khair, kalau di Jawa sugeng enjang.
Intinya setiap negara ataupun daerah memiliki bahasa-bahasa tersendiri. Mungkin ini bisa buat inspirasi ucapan selamat pagi pada kekasih. Tentu sang kekasih akan tersenyum bahagia karena memiliki seseorang yang pandai semua bahasa. Meskipun cuma pada kata selamat pagi saja.
Setidaknya sudah berusaha menjadi kekasih yang romantis. Atau bisa juga diucapkan ke sahabat, teman, orang lain. Misal ke sahabat, “good morning bro“, atau bisa juga pakai Bahasa Jepang “Ohayogozaimasu sahabatku semoga hari ini menyenangkan”.

Baca Juga :


√ Nama Nama Bulan Jawa yang Sudah Dipakai Sejak Dulu

Tak hanya sistem penanggalan Islam, tapi juga sistem penanggalan Hindu dan Julianjuga menjadi sedikit acuan bagi penanggalan Jawa.
Meskipun sebagian besar nama bulan dalam penanggalan Jawa diambil dari bulan hijriah, tapi terdapat siklus pekan yang berbeda dari penanggalan biasa.
Bulan Jawa yang mengacu pada sistem penanggalan Islam (Hijriah) namanya diambil dari nama bula hijriah.
Beberaapa nama bulan juga ada yang diambil dari bahasa Sansekerta. Sesuai dengan penanggalan Islam, perhitungan pada Bulan Jawa Islam juga menggunakan pergerakan bulan (komar).
Berikut nama bulannya:

1. Sura

Malam satu sura (1 Suro) menjadi tanggal yang dikeramatkan oleh sebagian besar orang kejawen. Malam satu Suro dipercaya sebagai malam keramat karena itu banyak orang yang bersemedi meminta berkah di malam itu.

2. Sapar

Sapar adalah bulan kedua dalam penanggalan Jawa.

3. Mulud

Dinamakan mulud karena pada bulan ini terdapat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Berhubung lidah orang Jawa dahulu susah melafalkan kata maulid jadilah Mulud. Perayaan maulid Nabi disebut Muludan.

4. Bakda Mulud

Disebut bakda mulud karena bulan ini berurutan sehabis bulan Mulud.

5. Jumadilawal

Jumadilawal adalah bulan kelima dalam penanggalan hijriyah dan penanggalan Jawa.

6. Jumadilakhir

Jumadilakhir adalah bulan keenam dalam penanggalan hijriyah dan penanggalan Jawa.

7. Rejeb

Rejeb ialah bulan ketujuh dalam penanggalan hijriyah dan penanggalan Jawa. Bulan rejeb dikenal sebagai bulan Allah karena pada tanggal 27 di bulan ini, umat Islam di seluruh dunia merayakan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW.

8. Ruwah (Arwah, Saban)

Ruwah adalah bulan ke-8 dalam kalender Jawa atau bersamaan dengan Sya’ban dalam kalender Hijriah.

9. Pasa (Puwasa, Siyam, Ramelan)

Dinamakan Pasa (Poso) karena di bulan ini umat Islam menjalankan ibadah puasa Ramadan.

10. Sawal

Sawal merupakan bulan ke-10 dalam sistem penanggalan kalender Jawa.

11. Sela (Dulkangidah)

Sela diambil dari bahasa Sansekerta. Orang Jawa juga sering menyebut bulan ini bulan Dulkangidah.

12. Besar (Dulkahijah)

Besar merupakan bulan terakhir yang namanya diambil berdasarkan hari raya besar Umat Islam, yaitu Idul Adha.

Daftar Bulan Jawa (Nama Nama Bulan Jawa)


Nama bulan Jawa berikut ini menunjukkan 12 proses sangkar paraning dumadi (asal dari mana dan akan pergi kemana).
1. Warana artinya rijal
2. Wadana berarti wiwit
3. Wijangga artinya kanda
4. Wiyana berarti ambuka
5. Widada artinya wiwara
6. Widarpa berarti rahsa
7. Wilapa artinya purwa
8. Wahana berarti dumadi
9. Wanana artinya madya
10. Wurana berarti wujud
11. Wujana artinya Wusana
12. Wujala berarti kosong

Daftar Bulan Jawa Hindu


Sebelum masuknya Islam agama Hindu lebih dulu berkembang di Indonesia. Dalam penanggalan hindu juga terdapat 12 bulan.
Perhitungannya mengacu pada kalender matahari. Awalnya bulan-bulan ini digunakan oleh para petani sebagai patokan untuk masa bertani.
Seiring dengan perubahan musim yang tak tentu petani tak lagi mengacu pada penanggalan ini. Daftar bulan ini disebut juga dengan pranata mangsa.
1. Kasa dimulai pada 23 Juni dan berakhir di tanggal 2 Agustus.
2. Karo dimulai pada tanggal 3 Agustus dan berakhir di tanggal 25 Agustus.
3. Katelu dimulai pada tanggal 26 Agustus dan berakhir pada 18 September.
4. Kapat dimulai tanggal 19 September dan berakhir di tanggal 13 Oktober.
5. Kalima berawal di tanggal 14 Oktober dan berakhir di 9 November.
6. Kanem berawa di tanggal 10 November hingga 22 Desember.
7. Kapitu mulai tanggal 23 Desember hingga tanggal 3 Februari.
8. Kawolu mulai tanggal 4 Februari hingga tanggal 1 Maret.
9. Kasanga dimulai tanggal 2 Maret hingga 26 Maret.
10. Kadasa mulai 27 Maret sampai tanggal 19 April
11. Dhesta berawal di tanggal 13 Mei dan berakhir di 22 Juni.
12. Sadha

Baca Juga :

Dalam sistem kalender Hijriyah, mempunyai penanggalan berbeda dengan Masehi. Perhitungan kalender ini berdasarkan peredaran bulan menghasilkan “nama bulan Islam” yang memiliki keberkahan. Di samping itu, juga ada beberapa peristiwa tertentu di dalamnya.

Di Balik Penanggalan Kalender Hijriyah

Pada mulanya penanggalan kalender ini bersifat sakral. Diawali dengan peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Kota Makkah menuju Yatsrib (sekarang di kenal Madinah) di tahun 622 Masehi.
Saat itu, Rasulullah hijrah untuk memenuhi panggilan Allah SWT. Peristiwa tersebut akhirnya menjadi awal mula terbentuknya Kalender Islam atau bisa disebut sebagai Kalender Hijriyah.
Sesuai dengan firman allah Qs. At-Taubah (36)
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَات وَالأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلاَ تَظْلِمُواْ فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ وَقَاتِلُواْ الْمُشْرِكِينَ كَآفَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَآفَّةً وَاعْلَمُواْ أَنَّ اللّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ ﴿٣٦﴾
Artinya :Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.
Di sisi lain, Umar Bin Khattab pada saat menjadi khalifah menetapkan bahwa kalender Hijriyah berdasarkan peristiwa hijrahnya Rasulullah. Format kalender ini terdiri dari 12 bulan, dengan jumlah hari dengan kisaran 29 – 30 hari dan penetapan bulan ini berdasarkan surat di atas.

Manfaat Kalender Hijriyah di Era Modern

Di era modern, Kalender Hijriyah sangat membantu kaum muslim untuk menentukan terjadinya Bulan Ramadhan. Salah satunya dengan melihat peristiwa hilal, ini diketahui sering terjadi pada awal pergantian bulan.
Selain itu, manfaat lainnya yakni untuk mengetahui peristiwa idul fitri, dimana terjadi pada 1 Syawwal. Hal ini memudahkan kaum muslim saat melakukan silaturahmi sanak saudara serta saling bermaafan.
Manfaat lainnya, Umat Islam juga mengetahui kapan terjadinya Idul Adha pada tanggal 10 Dzuhijjah. Hal ini sangat membantu mereka dalam proses Sholat Ied. Adapun manfaat lainnya seperti:
  • Mematuhi Allah SWT serta Rasulullah SAW.
  • Berpegang teguh terhadap sunnah Al-khulafa Ar-Rasyidin.
  • Memudahkan waktu untuk beribadah.
  • Simbol kekokohan jati diri mereka.

Nama Bulan Islam (Hijriyah)

Kalender bulan Islam (Hijriyah) mempunyai ciri khas setiap bulannya memiliki penghitungan yang berbeda. Dengan kata lain, sebutannya pun juga memiliki perbedaan dengan kalender Masehi. Bahkan, terdapat arti tersendiri di setiap bulannya.
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (QS. At-Taubah: 36)”
Penamaan ini memiliki arti untuk sejarah Islam dan terkadang sebagai pengingat kejadian awal mula agama Allah ini muncul. Masing-masing dari bulan ini memiliki kesan tersendiri. Adapun ke dua belas namanya adalah sebagai berikut:
  1. Muharram

Bulan ini terdiri dari 30 hari dan 1 muharram dikenal sebagai tahun baru Islam. Secara Bahasa, bulan ini berarti bulan yang diharamkan atau bisa disebut sebagai bulan berisi banyak pantangan.
Kenapa hal tersebut terjadi? Awal mulanya masyarakat Arab menganggap bulan ini adalah awal baru serta tidak diperbolehkan terjadi suatu peperangan. Dalam sejarah, mereka mentaati kepercayaan tersebut dan dalam peristiwanya tidak pernah terjadi kerusuhan/permusuhan.
Salah satu langkah untuk menuju falsafah bulan Muharam adalah memahami kandungan ayat-ayat Al-Quran. Salah satu ayat Al-Quran yang menyinggung bulan ini adalah Q.S. at-Taubah/ 9: 36.
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ
 “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa”. (Q.S. at-Taubah/ 9: 36).”

  1. Safar

Dalam bulan Safar, terdapat total 29 hari dan secara bahasa dikenal sebagai istilah bepergian. Pasti Anda pasti pernah mendengar kata “Musafir”, bukan?. Dahulu pada bulan ini, sering terjadi peristiwa pemuda Arab melakukan proses merantau dari kampung halaman.

  1. Rabi’ul Awal

Di bulan ketiga di kalender Hijriyah ini, memiliki total 30 hari. Setelah di bulan Safar melakukan proses merantau akhirnya kembali ke kampung halaman.
Di sampin itu, dalam bulan ini juga dikenal sebagai bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Terjadi pada 12 Rabi’ul Awal. Ini bisa menjadi info penting bagi umat Islam untuk mengetahui sejarah awal kelahiran orang paling taat kepada Allah.
  1. Rabi’ul Akhir

Bulan yang terdiri dari 29 hari juga bisa disebut sebagai “Rabi’ul Tsani”. Awal mula penamaan bulan ini terjadi dikarenakan masyarakat Arab yang menetap mulai melakukan proses beternak lalu menggembala.
Sebagai umat muslim, dapat memetik pelajaran bahwa bulan ini memiliki hikmah menjunjung tinggi perdamaian untuk berfokus kepada proses berternak maupun bertani, demi kehidupan banyak orang.
  1. Jumadil Awal

Bisa disebut sebagai Jumadil Ula dan memiliki total hari berjumlah 30 hari. Dahulu pada bulan ini, sering terjadi peristiwa kekeringan area jazirah Arab di awal penggunaan kalender Hijriyah. Sehingga, para petani menghindari proses bercocok tanam.
  1. Jumadil Akhir

Total hari di bulan ini sebanyak 29 hari. Orang arab juga menamakan bulan ini sebagai “Jumadil Tsaniyah”. Pada bulan tersebut, disambut dengan kebahagiaan setelah melewati masa kekeringan yang terjadi sebelumnya di Jumadil Akhir.
Bulan ini juga memiliki hikmah tersendiri bagi umat muslim untuk senantiasa selalu bersyukur setelah melewati masa-masa sulit.
  1. Rajab

Sebagai bulan ketujuh pada kalender Hijriyah, Rajab memiliki total hari sebanyak 29 hari. Secara Bahasa Bulan ini dapat diartikan sebagai Menahan diri untuk mendapatkan berkah.
Selain itu, di bulan Rajab juga terjadi peristiwa Isra’ Mi’raj pada tanggal 27, sebagai pengingat kaum muslim perihal Nabi Muhammad pernah menjalankan peristiwa ini. Kebanyakan masyarakat Arab menyambut tanggal tersebut untuk merayakannya.
  1. Sya’ban

Nama bulan Islam ini memiliki arti bahasa yaitu “berkelompok”. Dimana, dalam prosesnya masyarakat Arab merantau lalu bersatu menjadi kelompok atau komunitas, untuk melakukan proses beternak, mencari air serta berdagang.
  1. Ramadhan

Bulan ini terdiri dari 30 hari. Sebagai umat muslim, Ramadhan juga dikenal memiliki keberkahan sendiri untuk melakukan proses berpuasa selama sebulan penuh. Ibadah tersebut memiliki keberkahan yang sudah ditulis di Al – Qur’an surat Al – Baqarah (185)
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Artinya :Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.
  1. Syawal

Bulan yang memiliki total hari 29 hari ini, memiliki keunikan sendiri bagi umat Islam. Secara bahasa, Syawal memiliki arti yaitu “kebahagiaan”. Hal tersebut terjadi dikarenakan pada bulan ini terdapat hari raya idul fitri pada tanggal 1.
Bahkan, pada bulan ini terdapat keberkahan untuk saling bersilaturahmi ke sesama sanak saudara, di sisi lain memohon maaf agar tidak terjadi dendam. Selain itu, di bulan ini masyarakat Arab sering melakukan proses memerah susu pada unta betina.
  1. Dzulka’dah

Bulan Dzulka’dah memiliki total hari sebanyak 30 hari dan terdapat sebuah arti tersendiri yaitu “beristirahat”. Setelah melalui bulan syawal yang dipenuhi kebahagiaan, masyarakat Arab menetapkan bahwa bulan ini adalah bulan tenang.
Hal tersebut di latarbelakangi terjadinya penetapan, bahwa pada bulan ini pantang untuk melakukan peperangan.
الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
 “Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadil (akhir) dan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 3197 dan Muslim no. 1679)
  1. Dzulhijah

Nama bulan ini merupakan bulan suci selain bulan Ramadhan. Pada akhir bulan Dzulhijah, umat Islam melakukan rukun Islam kelima yaitu melaksanakan haji bila mampu. Selain itu, pada bulan ini juga dianjurkan bahwa muslimin semua melakukan proses berkurban di tanggal 10.
Proses berkurban juga sudah diisyaratkan Rasulullah Nabi Muhammad SAW pada HR. Ahmad dan Ibnu majah:


Barangsiapa yang memiliki kemampuan namun tidak berqurban, makan jangan sekali-kali mendekat ke tempat shalat kami. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Hal itu dapat menjadikan semangat dalam melakukan kehidupan sehari-hari bila Anda selalu berbuat baik sesama umat. Jangan lupa bagikan kebaikan ini ke kerabat semua untuk mendapatkan keberkahannya.
Demikian nama bulan Islam yang terdiri dari 12 bulan. Semoga Anda mendapatkan berkah di setiap bulannya.
Sebagai umat Islam, alangkah baiknya bila melakukan kebaikan pada salah satu bulannya, terlebih Ramadhan.
Diberdayakan oleh Blogger.
close
Banner iklan disini