Baca Juga :
Tak hanya sistem penanggalan Islam, tapi juga sistem penanggalan Hindu dan Julianjuga menjadi sedikit acuan bagi penanggalan Jawa.
Meskipun sebagian besar nama bulan dalam penanggalan Jawa diambil dari bulan hijriah, tapi terdapat siklus pekan yang berbeda dari penanggalan biasa.
Bulan Jawa yang mengacu pada sistem penanggalan Islam (Hijriah) namanya diambil dari nama bula hijriah.
Beberaapa nama bulan juga ada yang diambil dari bahasa Sansekerta. Sesuai dengan penanggalan Islam, perhitungan pada Bulan Jawa Islam juga menggunakan pergerakan bulan (komar).
Berikut nama bulannya:
1. Sura
Malam satu sura (1 Suro) menjadi tanggal yang dikeramatkan oleh sebagian besar orang kejawen. Malam satu Suro dipercaya sebagai malam keramat karena itu banyak orang yang bersemedi meminta berkah di malam itu.
2. Sapar
Sapar adalah bulan kedua dalam penanggalan Jawa.
3. Mulud
Dinamakan mulud karena pada bulan ini terdapat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Berhubung lidah orang Jawa dahulu susah melafalkan kata maulid jadilah Mulud. Perayaan maulid Nabi disebut Muludan.
4. Bakda Mulud
Disebut bakda mulud karena bulan ini berurutan sehabis bulan Mulud.
5. Jumadilawal
Jumadilawal adalah bulan kelima dalam penanggalan hijriyah dan penanggalan Jawa.
6. Jumadilakhir
Jumadilakhir adalah bulan keenam dalam penanggalan hijriyah dan penanggalan Jawa.
7. Rejeb
Rejeb ialah bulan ketujuh dalam penanggalan hijriyah dan penanggalan Jawa. Bulan rejeb dikenal sebagai bulan Allah karena pada tanggal 27 di bulan ini, umat Islam di seluruh dunia merayakan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW.
8. Ruwah (Arwah, Saban)
Ruwah adalah bulan ke-8 dalam kalender Jawa atau bersamaan dengan Sya’ban dalam kalender Hijriah.
9. Pasa (Puwasa, Siyam, Ramelan)
Dinamakan Pasa (Poso) karena di bulan ini umat Islam menjalankan ibadah puasa Ramadan.
10. Sawal
Sawal merupakan bulan ke-10 dalam sistem penanggalan kalender Jawa.
11. Sela (Dulkangidah)
Sela diambil dari bahasa Sansekerta. Orang Jawa juga sering menyebut bulan ini bulan Dulkangidah.
12. Besar (Dulkahijah)
Besar merupakan bulan terakhir yang namanya diambil berdasarkan hari raya besar Umat Islam, yaitu Idul Adha.
Daftar Bulan Jawa (Nama Nama Bulan Jawa)
Nama bulan Jawa berikut ini menunjukkan 12 proses sangkar paraning dumadi (asal dari mana dan akan pergi kemana).
1. Warana artinya rijal
2. Wadana berarti wiwit
3. Wijangga artinya kanda
4. Wiyana berarti ambuka
5. Widada artinya wiwara
6. Widarpa berarti rahsa
7. Wilapa artinya purwa
8. Wahana berarti dumadi
9. Wanana artinya madya
10. Wurana berarti wujud
11. Wujana artinya Wusana
12. Wujala berarti kosong
Daftar Bulan Jawa Hindu
Sebelum masuknya Islam agama Hindu lebih dulu berkembang di Indonesia. Dalam penanggalan hindu juga terdapat 12 bulan.
Perhitungannya mengacu pada kalender matahari. Awalnya bulan-bulan ini digunakan oleh para petani sebagai patokan untuk masa bertani.
Seiring dengan perubahan musim yang tak tentu petani tak lagi mengacu pada penanggalan ini. Daftar bulan ini disebut juga dengan pranata mangsa.
1. Kasa dimulai pada 23 Juni dan berakhir di tanggal 2 Agustus.
2. Karo dimulai pada tanggal 3 Agustus dan berakhir di tanggal 25 Agustus.
3. Katelu dimulai pada tanggal 26 Agustus dan berakhir pada 18 September.
4. Kapat dimulai tanggal 19 September dan berakhir di tanggal 13 Oktober.
5. Kalima berawal di tanggal 14 Oktober dan berakhir di 9 November.
6. Kanem berawa di tanggal 10 November hingga 22 Desember.
7. Kapitu mulai tanggal 23 Desember hingga tanggal 3 Februari.
8. Kawolu mulai tanggal 4 Februari hingga tanggal 1 Maret.
9. Kasanga dimulai tanggal 2 Maret hingga 26 Maret.
10. Kadasa mulai 27 Maret sampai tanggal 19 April
11. Dhesta berawal di tanggal 13 Mei dan berakhir di 22 Juni.
12. Sadha