Tampilkan postingan dengan label Islami. Tampilkan semua postingan

Baca Juga :

Foto: Ilustrasi

Adalah Khaulah binti Tsa’labah, seorang sahabat perempuan yang memiliki paras cantik nan jelita. Ia diperistri oleh seorang laki-laki bernama Aus bin As-Shamit.

Satu ketika sang suami, Aus bin As-Shamit, melihat sang istri sedang melakukan shalat di rumahnya. Selama sang istri dalam shalatnya Aus terus memandanginya dari arah belakang. Ia sungguh terkesan dengan keindahan tubuh istrinya. Terlebih ketika Khaulah sedang bersujud, bagian belakang tubuhnya membuat Aus menginginkan istrinya.   Maka ketika sang istri selesai dari shalatnya Aus mengajaknya untuk melakukan hubungan suami istri, namun Khaulah menolak. Atas penolakan ini Aus marah besar hingga akhirnya keluar kalimat yang menjadikan Khaulah tertalak. Kepadanya dengan emosi Aus mengatakan, “Bagiku engkau laksana punggung ibuku!” (Dalam tradisi masyarakat Arab kala itu, menyamakan istri dengan punggung ibu suami adalah cara suami untuk menceraikan istrinya, red).   

Syekh Nawawi Banten memiliki catatan tersendiri yang perlu diketahui perihal perilaku seksnya Aus. Disebutkan bahwa Aus berhasrat terhadap perempuan dan menginginkan menggaulinya dengan cara yang tidak semestinya perempuan digauli. Karenanya Khaulah menolak permintaannya itu. Atas penolakan ini Aus marah dan mengatakan, “Bila kamu keluar dari rumah sebelum aku melakukannya denganmu, maka bagiku engkau seperti punggung ibuku.”   Usai mengucapkan kalimat itu Aus menyesalinya. Ia paham bahwa dengan kalimat seperti itu sama saja ia menceraikan istrinya. Pada saat itu, di masa Jahiliyah, belum ada hukum dhihar. Kalimat dhihar seperti itu masih dianggap dan dihukumi sebagai talak.

 

Adapun Khaulah pun tak terima bila ia dicerai oleh suaminya. Maka serta merta ia mendatangi Rasulullah. Kepada beliau ia sampaikan, “Aus menikahiku saat aku masih gadis yang disukai banyak lelaki. Kini setelah aku tua dan memiliki banyak anak, ia menyamakanku dengan ibunya (baca: menceraikan). Aku memiliki anak-anak yang masih kecil. Kalau mereka aku serahkan kepada Aus, mereka akan tersia-sia. Tapi kalau mereka aku yang mengurus, mereka akan kelaparan.”   Dengan aduan itu Khaulah berharap agar Rasulullah tidak menghukumi talak atas hubungan perkawinannya dengan Aus. Namun Rasulullah tetap menghukumi talak atas ucapan Aus tersebut. Khaulah masih belum mau menerima. Ia bersikeras, “Rasul, demi Allah ia tidak mengatakan kalimat talak. Dia itu bapaknya anak-anakku. Dia itu orang yang paling aku cintai.”   Namun Rasulullah tetap bersikeras menghukumi talak atas Khaulah dan Aus. “Engkau haram baginya,” kata beliau. Tapi Khaulah tetap tidak mau terima. Terjadilah perdebatan di antara keduanya. Khaulah bersikeras untuk tidak mau dihukumi talak, sementara Rasulullah tetap dengan pendiriannya.

 

Sebagaimana diketahui, bahwa setiap kali ada permasalah yang disampaikan oleh para sahabat kepada Rasulullah, maka beliau tidak akan menghukumi kecuali setelah adanya wahyu dari Allah. Pun demikian dengan kasus Khaulah ini. Karena tidak ada wahyu yang turun menyangkut kasus tersebut, maka beliau tetap menghukumi talak dan tidak menerima permintaan Khaulah untuk memutuskan hukum yang lain.   Melihat kenyataan bahwa keinginannya tak akan dipenuhi oleh Rasulullah, Khaulah tak berputus asa. Kepada Rasul ia katakan, “Baiklah, akan aku adukan masalah ini kepada Allah!”   Maka kemudian Khaulah menengadahkan kepalanya ke arah langit. Dengan suara lantang ia berseru, “Ya Allah, aku mengadu kepada-Mu. Turunkanlah solusi bagi masalahku ini melalui lisan Nabi-Mu!” Ia terus mengadukan masalahnya kepada Allah.   Di saat seperti itulah wajah Rasulullah terlihat berubah. Kepada beliau turun ayat yang menghukumi bahwa masalah Khaulah dan suaminya itu adalah masalah dhihar, bukan talak. Seorang suami yang men-dhihar istrinya dan berkeinginan untuk mencabut ucapannya itu, maka ia tidak boleh menggauli istrinya kecuali setelah memerdekakan seorang budak. Bila tidak mampu memerdekakan budak, maka berpuasa selama dua bulan berturut-turut. Dan bila tidak mampu, maka memberi makan kepada enam puluh orang miskin.   

Ayat dimaksud yang turun atas permasalah Khaulah ini adalah ayat 1 – 4 dari surat Al-Mujadilah. Allah berfirman: 

 

  قَدْ سَمِعَ اللَّهُ قَوْلَ الَّتِي تُجَادِلُكَ فِي زَوْجِهَا وَتَشْتَكِي إِلَى اللَّهِ وَاللَّهُ يَسْمَعُ تَحَاوُرَكُمَا إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ بَصِيرٌ (١) الَّذِينَ يُظَاهِرُونَ مِنْكُمْ مِنْ نِسَائِهِمْ مَا هُنَّ أُمَّهَاتِهِمْ إِنْ أُمَّهَاتُهُمْ إِلَّا اللَّائِي وَلَدْنَهُمْ وَإِنَّهُمْ لَيَقُولُونَ مُنْكَرًا مِنَ الْقَوْلِ وَزُورًا وَإِنَّ اللَّهَ لَعَفُوٌّ غَفُورٌ (٢) وَالَّذِينَ يُظَاهِرُونَ مِنْ نِسَائِهِمْ ثُمَّ يَعُودُونَ لِمَا قَالُوا فَتَحْرِيرُ رَقَبَةٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَتَمَاسَّا ذَلِكُمْ تُوعَظُونَ بِهِ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ (٣) فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَتَمَاسَّا فَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَإِطْعَامُ سِتِّينَ مِسْكِينًا ذَلِكَ لِتُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ وَلِلْكَافِرِينَ عَذَابٌ أَلِيمٌ (٤)     

 

Artinya:

“Sungguh, Allah telah mendengar ucapan perempuan yang mengajukan gugatan kepadamu (Muhammad) tentang suaminya, dan mengadukan (halnya) kepada Allah, dan Allah mendengar percakapan antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar, Maha Melihat. Orang-orang di antara kamu yang menzihar istrinya, (menganggap istrinya sebagai ibunya, padahal) istri mereka itu bukanlah ibunya. Ibu-ibu mereka hanyalah perempuan yang melahirkannya. Dan sesungguhnya mereka benar-benar telah mengucapkan suatu perkataan yang mungkar dan dusta. Dan sesungguhnya Allah Maha Pemaaf, Maha Pengampun. Dan mereka yang menzihar istrinya, kemudian menarik kembali apa yang telah mereka ucapkan, maka (mereka diwajibkan) memerdekakan seorang budak sebelum kedua suami istri itu bercampur. Demikianlah yang diajarkan kepadamu, dan Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan. Maka barangsiapa tidak dapat (memerdekakan hamba sahaya), maka (dia wajib) berpuasa dua bulan berturut-turut sebelum keduanya bercampur. Tetapi barangsiapa tidak mampu, maka (wajib) memberi makan enam puluh orang miskin. Demikianlah agar kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Itulah hukum-hukum Allah, dan bagi orang-orang yang mengingkarinya akan mendapat azab yang sangat pedih.”   

 

Demikianlah Khaulah binti Tsa’labah. Perempuan dari kalangan sahabat yang tidak saja mengadukan permasalahannya kepada Rasul tetapi juga kepada Allah. Sahabat perempuan yang aduannya didengar dan dikabulkan oleh Allah, dan karenanya terbentuklah hukum dhihar dalam syari’at Islam.   Kisah ini banyak ditulis oleh para ulama tafsir dalam berbagai kitab mereka. Di antaranya oleh Syekh Nawawi Banten dalam kitab Al-Munȋr li Ma’ȃlimit Tanzȋl (Beirut: Darul Fikr, 2007, II: 405).   Imam Al-Qurthubi dalam kiab tafsirnya Al-Jȃmi’ li Ahkȃmil Qur’ȃn menuturkan sebuah cerita. Satu saat Sayidina Umar bin Khatab bersama beberapa orang berkendara menunggangi khimar. Dalam perjalanannya mereka bertemu dengan Khaulah binti Tsa’labah. Khaulah kemudian menghentikan perjalanan Umar bin Khatab dan teman-temannya.   Kepada khalifah kedua itu Khaulah kemudian memberikan banyak nasihat dan didengarka dengan seksama oleh Umar. Ia berkata, “Wahai Umar, engkau dahulu diundang dengan Umair, lalu kau dipanggil Umar, dan kini engkau diundang dengan sebutan Amirul Mukminin. Takutlah engkau kepada Allah, wahai Umar! Sesungguhnya orang yang yakin dengan kematian, maka ia takut kehilangan. Orang yang yakin dengan hisab, ia takut pada azab.”   Umar bin Khathab terus mendengarkan nasihat Khaulah, hingga ada yang mengatakan kepadanya, “Wahai Amirul Mukminin, apakah engkau berhenti hanya untuk mendengarkan ucapan perempuan tua ini?”

 

Mendengar ucapan tersebut Umar bin Khathab menjawab, “Demi Allah, seandainya perempuan ini menahanku dari awal hingga akhir siang, aku tak akan berhenti mendengarkannya kecuali untuk melakukan shalat maktubah. Tidakkah kalian mengenal siapa perempuan ini? Dia adalah Khaulah binti Tsa’labah. Allah telah mendengarkan ucapannya dari atas tujuh langit. Bila Tuhan semesta alam mau mendengarkan ucapannya, pantaskah bila Umar tak mau mendengarnya?” (Lihat: Muhammad Al-Qurthubi, Al-Jȃmi’ li Ahkȃmil Qur’ȃn, [Kairo: Darul Hadis, 2010, jil IX, juz XVII: 223). Wallahu a’lam.

 

 

 


Baca Juga :

 

Di hari lahirnya baginda Rasulullah SAW, umat Islam memperingatinya dengan beragam cara dan tradisi sesuai dengan daerahnya masing-masing. Momentum peringatan Maulid Nabi Muhammad juga menjadi penyemangat untuk menyatukan semangat dan gairah keislaman.

Namun, terlepas dari perayaannya, ada banyak keberkahan yang terkandung dari Maulid Nabi Muhammad SAW. Terdapat sejumlah hikmah dan pelajaran yang bisa dipetik dari peringatan ini.

Biar perayaanmu semakin berkah, yuk simak hikmah apa saja yang bisa kamu dapat dari memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

1. Bersholawat untuk Rasulullah

Di hari kelahiran beliau, dapat dijadikan momentum untuk mengirmkan sholawat untuk Rasulullah SAW. Sesungguhnya Allah SWT berfirman dalam surat Al-Ahzab ayat 56.

“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dapat mendorong umat Muslim untuk senantiasa menghadirkan dan memperbanyak shalawat untuk baginda Rasulullah SAW. Hal tersebut tentu bisa membuat umat Islam memperoleh keberkahan dan syafa’atnya.

2. Menumbuhkan Kecintaan pada Rasulullah

Mencintai Nabi Muhammad juga berarti mencintai Allah SWT. Hikmah Maulid Nabi juga dapat menjadi momentum untuk meneguhkan kembali rasa cinta pada Nabi Muhammad SAW dengan mengikuti ajarannya.

Dalam surat Ali Imran ayat 31, dijelaskan bahwa syarat untuk mencintai Allah adalah dengan mengikuti Rasulullah SAW. Maka, dengan memperingati hari kelahirannya, maka akan menumbuhkan rasa cinta kepada Rasulullah SAW.

3. Meneladani Nabi Muhammad SAW

Hikmah yang bisa didapat dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW ialah bisa meneladani sifat beliau. Momentum kelahiran Rasulullah SAW bisa menjadi waktu yang tepat untuk meneladani semua sikap dan perilaku Nabi Muhammad dalam semua aspek kehidupan.

Apalagi untuk para milenial. Sangatlah penting bagi mereka untuk mencontoh bagaimana Rasulullah menjalani kehidupannya yang penuh dengan pelajaran.

4. Berbahagia dan Bergembira

Bahagia dan bergembira juga menjadi hikmah dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Pasalnya, peringatan Maulid Nabi berarti merayakan kehadiran sosok yang menjadi suri teladan bagi umat Islam sesuai dengan surat Al-Ahzab ayat 21.

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah,” firman Allah dalam surat Al-Ahzab ayat 21.

5. Melanjutkan Perjuangan Nabi Muhammad SAW

Satu lagi hikmah yang bisa dipetik dari maulid nabi ialah melanjutkan dan memperjuangkan misi Nabi Muhammad SAW yakni dengan mengikuti Alquran dan sunah. Mengamalkan Alquran dan sunah dapat menjadi panduan dan juga menyempurnakan keislaman.

Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW tak semata-mata hanya merayakan hari lahirnya saja. Tapi juga mengingat dan melanjutkan kembali apa yang telah beliau lakukan sebagai suri tauladan untuk umat Muslim di seluruh dunia.

Baca Juga :


Dongeng cerita tentang kejujuran yang kami posting kali ini cocok diceritakan untuk anak. Dari cerita pendek ini terdapat hikmah yang dapat diambil. Dengan menyelipkan pesan moral pada dongeng yang kita ceritakan, anak akan lebih mudah memahami perilaku buruk atau baik yang bisa ditiru. Yuk kita biasakan mendongeng sebelum mereka tidur.

Dongeng Cerita Tentang Kejujuran : Membawa Berkah

Dua orang pemuda sedang berjalan-jalan di kota.

Di kota, terlihat orang-orang ramai berlalu-lalang.

Penduduk di kota itu adalah saudagar kaya dan para raja.

Saat sedang berjalan, tiba-tiba dua pemuda tersebut menemukan tas usang terjatuh di jalanan.

Mereka pun mengambil tas itu.

Olala, isi tas itu adalah keping emas yang sangat banyak.

Pemuda pertama merasa senang, karena ia bisa menjadi sangat kaya.

Tapi, pemuda kedua tidak bahagia sama sekali.

Ia justru takut, karena itu bukan emas miliknya.

“Kita akan menjadi kaya raya, temanku,” ucap pemuda pertama kepada pemuda kedua.

Tiba-tiba, beberapa pengawal kerajaan datang menghampiri kedua pemuda itu.

Mereka melihat tas yang dipegang oleh pemuda pertama.

“Apakah tas itu milikmu?” tanya salah satu pengawal kerajaan.

Pemuda pertama tak ingin kehilangan emas yang sangat banyak.

Ia pun mengakui jika itu adalah tasnya. Sedangkan pemuda yang kedua masih takut.

Ia tak berani mengakui jika itu tasnya, karena memang tas itu bukan miliknya.

“Jika itu benar tasmu, raja ingin bertemu. Raja ingin memiliki tas itu,” ujar pengawal yang lain.

Wah, jika raja ingin memiliki tas ini, pasti raja bisa membelinya dengan harga yang sangat tinggi. Lebih banyak dari emas yang ada di dalamnya, dan aku bisa bertambah kaya raya, pikir pemuda kedua.

Kedua pemuda itu pun bersedia mengikuti pengawal raja ke istana. Di istana, terlihat raja sudah menunggu.

“Apakah benar tas ini milikmu, pemuda?” tanya raja kepada kedua pemuda.

Dongeng Cerita Tentang Kejujuran Singkat
Dongeng Cerita Tentang Kejujuran Singkat

Pemuda pertama dengan bangga mengakuinya, sedangkan pemuda kedua tak mau mengakuinya.

“Baiklah, pengawal. Tangkap pemuda itu, dan lepaskanlah pemuda yang lainnya!” perintah raja sambil menunjuk pemuda pertama.

Mendengar perintah raja, pemuda pertama sangat kaget. Ia tak menyangka raja akan mengatakan itu.

Pemuda pertama pun ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara.

Sementara pemuda kedua dibiarkan kembali ke rumahnya.

Olala, rupanya tas beserta isinya itu adalah milik raja yang telah dkuri.

Pengawal memang sedang mengejar pencuri itu.

Jika pemuda pertama mengakui tas itu sebagai miliknya, berarti pemuda pertama adalah pencurinya, sehingga dia pantas dihukum.

Sedangkan pemuda kedua yang berkata jujur, bisa bebas kembali ke rumah.

Pesan moral yang dapat dipetik dari Dongeng Cerita Tentang Kejujuran adalah kejujuran selalu memberikan keberkahan. Jangan pernah berbohong, apalagi mengakui yang bukan milik kita. Itu tidak baik.

Dongeng Cerpen Pendidikan : Belajar dari Kesalahan

Alkisah, ada seorang raja yang tidak bijaksana.

Ia selalu mementingkan dirinya sendiri.

Ia tidak pernah memedulikan rakyatnya.

Bahkan, tak segan-segan raja meminta upeti yang sangat besar dari hasil panen rakyat.

Tentu saja, rakyat menjadi hidup menderita.

Suatu hari, raja pergi berburu ke hutan. Ditemani oleh beberapa pengawal, raja pun berangkat ke hutan.

Di hutan, raja mulai mencari binatang yang akan diburu.

Tiba-tiba, seekor harimau datang menghampiri raja.

Melihat harimau yang menyeramkan, raja menjadi sangat ketakutan.

Rupanya, harimau itu juga korban dari ketidakbijaksanaan raja.

Ia tak suka dengan raja.

“Aku akan memberi pelajaran kepada Raja,” pikir harimau.

Harimau pun menerkam raja. Namun, Ia tidak akan memangsa raja.

Ia hanya ingin membuat raja terluka dan sadar dengan perbuatannya selama ini.

Akibat terkaman harimau, kaki raja terluka.

Ia tak bisa bergerak bebas. Setelah merasa puas, harimau pergi meninggalkan raja dan rombongan.

Raja yang terluka segera meminta tolong kepada pengawal. Namun, tak satu pun pengawal mau menolongnya.

Mereka malah berlari saat raja mendekat.

Mereka takut harimau juga akan menerkam mereka.

“Tolong! Tolonglah aku!” pinta raja.

Sayangnya, para pengawal sudah berlari jauh.

Alhasil, raja tertinggal seorang diri.

Mau tak mau, ia harus berusaha sendiri kembali ke istana.

Di tengah jalan, raja bertemu dengan rombongan petani.

Ia pun meminta tolong kepada petani-petani itu.

“Kita tidak perlu menolong raja yang tidak bijaksana itu. Ia telah membuat hidup kita sengsara. Sekarang, saatnya ia merasakan apa yang kita rasakan,” ucap salah satu petani.

Para petani pun pergi meninggal9kan raja. Sungguh, raja merasa sangat sedih. Rakyat-rakyarnya tak mau menolongnya.

“Tuhan, maafkan aku. Aku sadar, aku sudah tidak bijaksana kepada rakyat-rakyatku. Aku berjanji akan lebih bijaksana lagi kepada mereka,” janji raja.

Tanpa diduga, seorang petani datang menghampiri raja.

Olala, ia menolong raja yang terluka.

Petani itu membawa raja pulang ke rumah, dan mengobatinya.

Raja merasa sangat malu. Ia telah membuat petani itu tersiksa, tapi si petani tetap tekun merawat raja.

“Kenapa kau mau menolongku, petani? Aku sudah berbuat jahat kepadamu juga, bukan?” tanya raja.

“Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan, termasuk seorang raja. Tuhan saja Maha Pemaaf. Seharusnya, hamba juga bisa menjadi seorang yang pandai memaafkan. Lagi pula, hamba yakin, masih ada kebaikan di hati raja,” jelas si petani.

Mendengar ucapan si petani, raja menjadi semakin malu. Raja pun berjanji akan memperbaiki sikapnya.

Ia akan menjadi raja yang adil dan bijaksana.

Pesan moral dari adalah Kawan, setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Kita harus bisa memaafkan orang yang telah berbuat salah, karena tidak ada orang yang tidak pernah salah..


 

Baca Juga :


Nuh bin Maryam namanya, ia merupakan seorang tokoh Masyarakat sekaligus kadi yang mempunyai kedudukan tinggi. Ia mempunyai seorang anak perempuan yang cantik jelita dan nyaris sempurna untuk ukuran seorang perempuan idaman. Lazimnya bunga desa, begitu banyak laki-laki yang ingin meminangnya mulai dari pengusaha, konglomerat dan orang-orang terpandang lainnya. Namun dari sekian banyak lamaran yang datang itu, tidak ada yang Nuh bin Maryam iyakan. Ia bingung, orang seperti apakah yang akan ia terima untuk putrinya itu.

Selain itu, Nuh bin Maryam juga memiliki perkebunan dan budak berkulit hitam yang bernama Abdullah. Suatu kali ia menugaskan budaknya itu untuk menjaga perkebunannya.

Selang dua bulan, Nuh bin Maryam mendatangi kebunnya. Penasaran dengan hasil perkebunannya, ia memerintahkan Abdullah untuk mengambil barang satu atau dua anggur untuknya.

Abdullah beranjak dan memetikkan anggur untuk tuannya. Namun naas, Anggur yang ia petik ternyata rasanya asam. Sang tuan pun kembali menyuruh Abdullah untuk mengambilkannya yang lain. untuk kedua kalinya, Anggur yang diambilkan Abdullah itu tidak manis.

Melihat ketidakbecusan budaknya itu, Nuh bin Maryam pun menghardiknya,

“Kenapa engkau selalu membawakanku yang masih asam, bukankah buahnya banyak?!”

“Maaf, tuan. Saya tidak tahu mana yang manis dan mana yang asam.” Jawab Abdullah seadanya.

Subhanallah! Dua bulan kamu di sini dan kamu tidak bisa membedakan mana yang manis dan mana yang tidak!”

“Sungguh, tuan. Saya tidak pernah mencicipinya sedikit pun.”

“Memang ada apa?”

Tanya Nuh bin Maryam.

“Saya tidak ingin menghianati tuan dan menyalahi perintah, sementara tuan hanya menugaskanku untuk menjaganya saja. Bukan untuk memakannya.”

Mendengar jawaban tersebut, Nuh bin Maryam terkagum-kagum akan kejujuran dan sikap amanah budaknya itu. Kemudian ia berkata,

“Keteguhan sikapmu telah membuatku tertarik. Aku hendak menuturkan sesuatu padamu, tapi harus engkau laksanakan.”

“Sudah kewajibanku untuk taat kepada Allah dan menjalankan perintahmu, tuan.”

Kemudian Nuh bin Maryam menuturkan perihal kebingungannya untuk memilihkan pasangan bagi putrinya itu.

“Aku memiliki seorang putri yang amat cantik. Sudah banyak orang yang melamarnya, mulai dari orang kaya, konglomerat sampai orang-orang terpandang. Namun hingga sekarang aku masih bingung dengan siapa ia hendak aku nikahkan. Aku ingin meminta pendapatmu tentang hal ini.”

“Tuanku, tentang hal ini, dijaman jahiliah orang-orang memilih asal, nasab, agama dan pangkat. Sementara orang Yahudi dan Nasrani lebih condong pada kecantikan dan ketampanan. Lalu dijaman Rasulullah yang dikedepankan adalah agama dan ketakwaannya, dan saat ini orang-orang lebih condong pada harta dan kekuasaan. Silahkan tuan pilih diantara kriteria itu.”

“Kalau begitu, aku memilih agama dan ketakwaan. Dan sekalian aku juga memilihmu untuk kunikahkan dengan putriku. Karena sungguh dalam dirimu ada agama dan ketakwaan.”

Mendengar jawaban tuannya yang demikian, Abdullah menjawab,

“Saya hanya seorang hamba sahaya berkulit hitam, tuanku. Yang dulu tuan beli dengan harta. Adakah pantas besanding dengan putri tuan, dan tentu saja putri tuan pun akan menolaknya.”

“Sudah, kamu ikut saya ke rumah.”

Jawab tuannya singkat.

Setelah sampai, sang kadi pun berkata kepada istrinya,

“Sungguh pemuda ini merupakan anak yang saleh dan bertakwa, aku ingin menikahkan putri kita dengannya. Bagaimana menurutmu?”

“Semuanya aku pasrahkan padamu. Tapi kalau begitu, tunggu, aku ingin menyampaikannya dulu kepada putri kita tentang rencana ini.”

Kemudian sang istri pun menemui putrinya dan menyampaikan rencana tersebut.

“Apa kehendak ibu dan ayah, aku ikut. Aku tidak ingin jadi anak yang durhaka.”

Mendengar itu, si istri pun kembali dan mengabarkannya kepada Nuh bin Maryam.

Akhir kisah, Nuh bin Maryam dengan segala keagungan dan kekayaanya menjatuhkan pilihannya pada seorang Abdullah yang hanya hamba sahaya belaka. Nuh bin Maryam lebih memilih kekayaan abadi (kesalehan dan ketakwaan) ketimbang mengedepankan kekayaan sementara (harta, pangkat dsb.)

“Sama kebun saja amanah, apa lagi sama perempuan” sederhananya seperti itu mungkin.(IM)

-Disarikan dari kitab anNawadir karya Syekh Ahmad Syihabuddin bin Salamah al-Qulyubi

Baca Juga :

1. Adyatma Mahavir Alister Bagaskara

1. Adyatma Mahavir Alister Bagaskara
Freepik/kristina_igumnova
Nama menjadi doa yang diberikan dari orangtua kepada anak-anaknya, sehingga pemberian nama pun tidak bisa sembarangan. 
Nama unik dan modern bisa diberikan untuk si Kecil agar terkesan berbeda. Namun, perlu diingat bahwa nama yang diberikan pun harus memiliki makna. 
Jika mencari nama bayi laki-laki modern dengan empat kata, maka nama Adyatma Mahavir Alister Bagaskara bisa didiskusikan bersama pasangan dan keluarga. 
Adyatma Mahavir Alister Bagaskara artinya sosok laki-laki cerdas yang selalu mengutamakan dan melindungi keluarganya. Kelak dirinya juga akan menjadi matahari yang selalu bersinar untuk orang-orang di sekitar.  
  • Adyatma (Melayu-Indonesia): Menjadi yang utama
  • Mahavir (Sansekerta): Pahlawan yang hebat
  • Alister (Yunani): Penjaga dan penolong
  • Bagaskara (Jawa): Matahari bersinar

2. Ghali Daniyal Radeya Bramantio

2. Ghali Daniyal Radeya Bramantio
Pixabay/PublicDomainPictures
Menanti kehadiran anak pertama tentu menjadi sesuatu yang paling dinantikan, sehingga nama perlu dipersiapkan dengan baik. 
Untuk yang sedang menanti HPL si Kecil, maka tidak ada salahnya mencari referensi nama untuk bayi mulai dari sekarang. Jika sedang mencari rangkaian nama bayi laki-laki modern empat kata, maka nama Ghali Daniyal Radeya Bramantio dapat menjadi rekomendasi. 
Ghali Daniyal Radeya Bramantio artinya anak laki-laki yang cerdas, menyenangkan dan punya semangat untuk berjuang. 
  • Ghali (Islami): Berharga, tersayang
  • Daniyal (Islami): Pintar, cerdas
  • Radeya (Islami): Orang yang menyenangkan, memuaskan dan memenuhi
  • Bramantio (Jawa): Semangat 

3. Akalanka Mirza Zahair Bachtiar 

3. Akalanka Mirza Zahair Bachtiar 
Pixabay/Pexels
Memilih nama yang memiliki arti bagus dan sesuai untuk si Kecil memang tidak mudah, sehingga membutuhkan pilihan yang tepat. Apalagi jika Mama mencari nama bayi laki-laki modern dengan empat kata. 
Akalanka Mirza Zahair Bachtiar sebagai nama modern empat kata bisa menjadi pilihan tersendiri. Rangkaian nama ini juga dipenuhi dengan doa agar jalan hidup si Kecil bisa terus lancar hingga dewasa. 
Akalanka Mirza Zahair Bachtiar artinya anak laki-laki baik yang hidupnya selalu beruntung dan dituntun oleh cahaya terang. 
  • Akalanka (Sansekerta): Tak ternoda
  • Mirza(Eropa): Anak yang baik
  • Zahair (Arab): Bersinar dan terang
  • Bachtiar (Indonesia): Beruntung

4. Arzan Ravindra Malik Narendra 

4. Arzan Ravindra Malik Narendra 
Pixabay/marvelmozhko
Mencari nama bayi laki-laki modern dengan tiga kata tentu tidak mudah karena membutuhkan banyak referensi apalagi jika ingin mendapatkan nama yang unik dan berbeda dari orang lain. 
Nama Arzan Ravindra Malik Narendra bisa menjadi pilihan apabila sedang menjadi nama bayi laki-laki modern 4 kata. 
Arzan Ravindra Malik Narendra artinya anak laki-laki keturunan orang yang berguna dan memiliki kekuatan yang besar serta cenderung selalu beruntung. 
  • Arzan (Arab): Orang yang berguna
  • Ravindra (Sansekerta): Kekuatan
  • Malik (Arab): Tuan yang baik 
  • Narendra (Indonesia): Cerdas dan cenderung beruntung

5. Barra Rafeyfa Zayan Maulana

5. Barra Rafeyfa Zayan Maulana
Pixabay/Pexels
Jika Mama ingin menyematkan nama laki-laki modern empat kata untuk jagoan kecil yang akan lahir nanti, maka rangkaian nama Barra Rafeyfa Zayan Maulana bisa menjadi salah satu alternatif. 
Nama ini memiliki arti yang bagus dan tersusun dari penamaan Islami, namun tetap bernuansa modern. 
Jika diartikan secara keseluruhan, nama Barra Rafeyfa Zayan Maulana mempunyai arti berkah Tuhan yang menjadi pelopor karena memiliki hati besih, berpikir cermerlang dan sikap selalu melindungi orang lain.  
  • Barra (Arab): Keteguhan, berkah Tuhan, memiliki kekuasaan, bersih
  • Rafeyfa (Islami): Pelopor
  • Zayan (Islami): Cemerlang
  • Maulana (Arab): Pelindung

6. Elvan Aristides Rafisqy Fathaan

6. Elvan Aristides Rafisqy Fathaan
Pixabay/Profile
Ketika memberikan nama untuk anak, setiap orangtua tentu ingin mencari makna yang indah sekaligus menjadi sebuah doa. Apabila sedang menjadi rekomendasi pilihan nama bayi laki-laki modern empat kata, maka nama Elvan Aristides Rafisqy Fathaan dapat dipilih.  
Elvan Aristides Rafisqy Fathaan artinya putra terbaik yang lahir memesona dan terus di kelilingi dengan kesempurnaan. 
  • Elvan (Indonesia): Kekuatan
  • Aristides (Yunani): Putra terbaik
  • Rafisqy (Islami): Kesempurnaan, kebaikan
  • Fathaan (Arab): Memesona

7. Fabian Mikko Labib Walandou

7. Fabian Mikko Labib Walandou
Pixabay/NewportBaptistChurchNC
Memilih nama untuk anak memang tidak mudah karena banyak sekali yang perlu dipertimbangkan. Semua orangtua tentunya setuju dengan ini. 
Jika Mama sedang mencari nama bayi laki-laki modern 4 kata, maka Fabian Mikko Labib Walandou bisa dipilih. Tidak hanya modern, namun nama unik ini memiliki arti yang indah. 
Fabian Mikko Labib Walandou artinya kelahiran seorang putra di bulan Februari memiliki sifat seperti Tuhan yang berakal sehat dan selalu bercahaya. 
  • Febian (Indonesia): Lahir di bulan Februari
  • Mikko (Kristiani): Seperti Tuhan
  • Labib (Islami): Sehat akal dan cerdik
  • Walandou (Indonesia): Cahaya Siang

8. Gabino Arthur Rajendra Mahatma

8. Gabino Arthur Rajendra Mahatma
Freepik/cookie_studio
Pemilihan nama bayi laki-laki bernuansa modern tentu tidak mudah, sehingga perlu sekali beberapa referensi nama yang unik sekaligus tetap terkesan modern. 
Jika Mama sedang mencari nama bayi laki-laki bernuansa modern serta membuatnya semakin dekat kepada sang Pencipta, maka nama Gabino Arthur Rajendra Mahatma bisa dipilih. 
Rangkaian nama bayi laki-laki modern 4 kata ini seolah memberikan doa bahwa dirinya akan tumbuh menjadi sosok yang kuat serta berjiwa besar. 
  • Gabino (Latin): Tuhan adalah kekuatanku
  • Arthur (Eropa): Kekuatan
  • Rajendra (Sansekerta): Raja yang kuat 
  • Mahatma (Indonesia): Berjiwa besar

9. Galen Baim Pratama Syahputra

9. Galen Baim Pratama Syahputra
Freepik/javi_indy
Menjelang persalinan, pemilihan nama untuk si Kecil usai dilahirkan tentu menjadi salah satu hal yang penting. Maka dari itu, penting sekali untuk mencari dan memilih nama-nama yang cocok. 
Bila Mama mencari rangkaian nama bayi laki-laki modern empat kata, maka Galen Baim Pratama Syahputra dapat menjadi rekomendasi. 
Tak hanya modern dan unik saja, Galen Baim Pratama Syahputra memiliki arti seorang lelaki yang kelak menjadi penguasa bermartabat, tenang, dan terus merasa beruntung. 
  • Galen (Latin): Tenang
  • Baim (Arab): Penguasa yang baik 
  • Pratama (Jawa): Paling untung
  • Syahputra (Islami): Teguh dan berkuasa

10. Kafeel Hafizhan Syahreza Adhitama

10. Kafeel Hafizhan Syahreza Adhitama
Pixabay/Pexels
Pemilihan nama yang diberikan untuk si Kecil tentu sangat butuh pertimbangan karena akan terus digunakan seumur hidupnya.
Era yang semakin kekinian membuat orangtua ingin memberikan nama unik dan modern. Bila Mama mencari nama bayi laki-laki modern dengan 4 kata, maka nama Kafeel Hafizhan Syahreza Adhitama. 
Kafeel Hafizhan Syahreza Adhitama artinya seseorang lelaki rupawan yang kelak akan selalu bertanggung jawab untuk menyayangi dan melindungi orang di sekitarnya. 
  • Kafeel (Islami): Bertanggung jawab
  • Hafizhan (Islami): Penjaga, pelindung
  • Syahreza (Indonesia): Suka mengasihi dan menyayangi
  • Adhitama (Indonesia): Tampan, indah dan memiliki keutamaan

11. Kavindra Aydin Rafeyfa Zhafran

11. Kavindra Aydin Rafeyfa Zhafran
Freepik/freepic.diller
Setiap orangtua tentu ingin menyematkan doa pada nama yang diberikannya oleh si Kecil. Tak hanya menjadi doa untuknya, namun anak mama akan tumbuh sebagai sosok yang baik hati, terhormat dan tentunya cerdas.
Jika Mama dan pasangan dengan menjadi pilihan nama bayi laki-laki modern 4 kata, maka Kavindra Aydin Rafeyfa Zhafran dapat menjadi rekomendasi. 
Kavindra Aydin Rafeyfa Zhafran memiliki arti seorang pelopor yang cerdas menguasai kata-kata dan selalu beruntung menyakini orang lain.
  • Kavindra (Sansekerta): Penguasa dari puisi-puisi
  • Aydin (Turki): Cerdas, pintar
  • Rafeyfa (Islami): Pelopor
  • Zhafran (Islami): Yang menang, beruntung

12. Merekon Rong Arlo Galal

12. Merekon Rong Arlo Galal
Pixabay/angel4leon
Ketika mencari nama bayi laki-laki modern dengan empat kata tentu tidaklah mudah ya, Ma. Perlu sekali mencari berbagai referensi agar rangkaian namanya tetap memiliki arti khusus. Ini bertujuan agar ada doa yang selalu mengiringi langkah si Kecil hingga nanti beranjak dewasa. 
Dalam merangkai nama dari awalan, nama tengah hingga belakang memerlukan banyak referensi. Maka dari itu, perlu sekali berdiskusi dengan suami dan keluarga. 
Nama Merekon Rong Arlo Galal bisa diberikan kepada jagoan kecil mama sebagai salah satu rekomendasi penamaan bayi laki-laki modern dengan empat kata. 
Jika diartikan secara keseluruhan, Merekon Rong Arlo Galal sebagai nama bayi laki-laki modern empat kata ini memiliki arti sebagai seorang pengeran agung yang selalu mendapatkan kejayaan untuk melindungi banyak orang. 
  • Merekon (Inggris): Pangeran 
  • Rong (Eropa): Kejayaan yang sangat berharga
  • Arlo (Amerika): Pelindung kota 
  • Galal (Arab): Keagungan

13. Naufal Altezza Raditya Balindra

13. Naufal Altezza Raditya Balindra
Pixabay/NewportBaptistChurchNC
Pemilihan nama yang diberikan untuk si Kecil tentu sangat butuh pertimbangan karena akan terus digunakan hingga dewasa nanti. 
Jika mencari nama bayi laki-laki modern empat kata, Mama bisa menjadikan Naufal Altezza Raditya Balindra. 
Tidak hanya bagus, namun nama Naufal Altezza Raditya Balindra memiliki arti yang bagus yakni anak laki-laki berkarakter baik karena baik hati, dermawan dan terlihat bersinar seperti matahari. 
  • Naufal (Arab): Baik hati, dermawan dan tampan
  • Altezza (Italia): Mulia, agung
  • Raditya (Jawa): Matahari
  • Balindra (Jawa): Berbakti pada junjungan

14. Pamungkas Bagas Dhefin Adibrata

14. Pamungkas Bagas Dhefin Adibrata
Pixabay/1095178
Mendapatkan rangkaian nama anak laki-laki modern dan unik secara tulisan serta arti memang tidak mudah. Apalagi perlu sekali memperkaya berbagai referensi untuk mendapatkan sebuah arti nama yang unik. 
Jika Mama dan suami sedang mencari nama bayi laki-laki modern 4 kata, Pamungkas Bagas Dhefin Adibrata bisa masuk ke dalam daftar karena unik dan memiliki arti yang bagus. 
Pamungkas Bagas Dhefin Adibrata artinya anak laki-laki terakhir sebagai berkah dari Tuhan yang akan tumbuh menjadi sosok mandiri. 
  • Pamungkas (Indonesia): Terakhir
  • Bagas (Indonesia): Berkah Tuhan 
  • Dhefin (Melayu-Indonesia): Mandiri
  • Adibrata (Jawa): Tingkah laku yang unggul

15. Zabdan Fatih Nuri Faeyza

15. Zabdan Fatih Nuri Faeyza
Pixabay/u_jqskahw9
Saat masih menjalani masa-masa kehamilan, ibu hamil bisa mulai mencari berbagai referensi untuk nama anaknya dari berbagai sumber.
Bila Mama sedang mencari nama bayi laki-laki modern dengan empat kata, maka Zabdan Fatih Nuri Faeyza dapat menjadi sebuah pilihan. Cobalah untuk berdiskusi dan mencari arti nama ini dengan detail. 
Jika diartikan secara keseluruhan, nama Zabdan Fatih Nuri Faeyza artinya sebuah hadiah pemberian Tuhan seorang anak laki-laki pemimpin yang hidupnya terus meningkat karena kesuksesan yang didapatkannya. 
  • Zabdan (Arab): Hadiah, pemberian
  • Fatih (Islam): Pemimpin 
  • Nuri (Islami): Bercahaya
  • Faeyza (Arab): Sukses, hidupnya meningkat
Itulah 15 rangkaian nama bayi laki-laki modern empat kata yang dapat menjadi rekomendasi saat si Kecil terlahir nanti. 
Semoga bisa membantu ya, Ma!
Diberdayakan oleh Blogger.
close
Banner iklan disini