Tampilkan postingan dengan label Kajian. Tampilkan semua postingan

Baca Juga :

Foto: Ilustrasi

Adalah Khaulah binti Tsa’labah, seorang sahabat perempuan yang memiliki paras cantik nan jelita. Ia diperistri oleh seorang laki-laki bernama Aus bin As-Shamit.

Satu ketika sang suami, Aus bin As-Shamit, melihat sang istri sedang melakukan shalat di rumahnya. Selama sang istri dalam shalatnya Aus terus memandanginya dari arah belakang. Ia sungguh terkesan dengan keindahan tubuh istrinya. Terlebih ketika Khaulah sedang bersujud, bagian belakang tubuhnya membuat Aus menginginkan istrinya.   Maka ketika sang istri selesai dari shalatnya Aus mengajaknya untuk melakukan hubungan suami istri, namun Khaulah menolak. Atas penolakan ini Aus marah besar hingga akhirnya keluar kalimat yang menjadikan Khaulah tertalak. Kepadanya dengan emosi Aus mengatakan, “Bagiku engkau laksana punggung ibuku!” (Dalam tradisi masyarakat Arab kala itu, menyamakan istri dengan punggung ibu suami adalah cara suami untuk menceraikan istrinya, red).   

Syekh Nawawi Banten memiliki catatan tersendiri yang perlu diketahui perihal perilaku seksnya Aus. Disebutkan bahwa Aus berhasrat terhadap perempuan dan menginginkan menggaulinya dengan cara yang tidak semestinya perempuan digauli. Karenanya Khaulah menolak permintaannya itu. Atas penolakan ini Aus marah dan mengatakan, “Bila kamu keluar dari rumah sebelum aku melakukannya denganmu, maka bagiku engkau seperti punggung ibuku.”   Usai mengucapkan kalimat itu Aus menyesalinya. Ia paham bahwa dengan kalimat seperti itu sama saja ia menceraikan istrinya. Pada saat itu, di masa Jahiliyah, belum ada hukum dhihar. Kalimat dhihar seperti itu masih dianggap dan dihukumi sebagai talak.

 

Adapun Khaulah pun tak terima bila ia dicerai oleh suaminya. Maka serta merta ia mendatangi Rasulullah. Kepada beliau ia sampaikan, “Aus menikahiku saat aku masih gadis yang disukai banyak lelaki. Kini setelah aku tua dan memiliki banyak anak, ia menyamakanku dengan ibunya (baca: menceraikan). Aku memiliki anak-anak yang masih kecil. Kalau mereka aku serahkan kepada Aus, mereka akan tersia-sia. Tapi kalau mereka aku yang mengurus, mereka akan kelaparan.”   Dengan aduan itu Khaulah berharap agar Rasulullah tidak menghukumi talak atas hubungan perkawinannya dengan Aus. Namun Rasulullah tetap menghukumi talak atas ucapan Aus tersebut. Khaulah masih belum mau menerima. Ia bersikeras, “Rasul, demi Allah ia tidak mengatakan kalimat talak. Dia itu bapaknya anak-anakku. Dia itu orang yang paling aku cintai.”   Namun Rasulullah tetap bersikeras menghukumi talak atas Khaulah dan Aus. “Engkau haram baginya,” kata beliau. Tapi Khaulah tetap tidak mau terima. Terjadilah perdebatan di antara keduanya. Khaulah bersikeras untuk tidak mau dihukumi talak, sementara Rasulullah tetap dengan pendiriannya.

 

Sebagaimana diketahui, bahwa setiap kali ada permasalah yang disampaikan oleh para sahabat kepada Rasulullah, maka beliau tidak akan menghukumi kecuali setelah adanya wahyu dari Allah. Pun demikian dengan kasus Khaulah ini. Karena tidak ada wahyu yang turun menyangkut kasus tersebut, maka beliau tetap menghukumi talak dan tidak menerima permintaan Khaulah untuk memutuskan hukum yang lain.   Melihat kenyataan bahwa keinginannya tak akan dipenuhi oleh Rasulullah, Khaulah tak berputus asa. Kepada Rasul ia katakan, “Baiklah, akan aku adukan masalah ini kepada Allah!”   Maka kemudian Khaulah menengadahkan kepalanya ke arah langit. Dengan suara lantang ia berseru, “Ya Allah, aku mengadu kepada-Mu. Turunkanlah solusi bagi masalahku ini melalui lisan Nabi-Mu!” Ia terus mengadukan masalahnya kepada Allah.   Di saat seperti itulah wajah Rasulullah terlihat berubah. Kepada beliau turun ayat yang menghukumi bahwa masalah Khaulah dan suaminya itu adalah masalah dhihar, bukan talak. Seorang suami yang men-dhihar istrinya dan berkeinginan untuk mencabut ucapannya itu, maka ia tidak boleh menggauli istrinya kecuali setelah memerdekakan seorang budak. Bila tidak mampu memerdekakan budak, maka berpuasa selama dua bulan berturut-turut. Dan bila tidak mampu, maka memberi makan kepada enam puluh orang miskin.   

Ayat dimaksud yang turun atas permasalah Khaulah ini adalah ayat 1 – 4 dari surat Al-Mujadilah. Allah berfirman: 

 

  قَدْ سَمِعَ اللَّهُ قَوْلَ الَّتِي تُجَادِلُكَ فِي زَوْجِهَا وَتَشْتَكِي إِلَى اللَّهِ وَاللَّهُ يَسْمَعُ تَحَاوُرَكُمَا إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ بَصِيرٌ (١) الَّذِينَ يُظَاهِرُونَ مِنْكُمْ مِنْ نِسَائِهِمْ مَا هُنَّ أُمَّهَاتِهِمْ إِنْ أُمَّهَاتُهُمْ إِلَّا اللَّائِي وَلَدْنَهُمْ وَإِنَّهُمْ لَيَقُولُونَ مُنْكَرًا مِنَ الْقَوْلِ وَزُورًا وَإِنَّ اللَّهَ لَعَفُوٌّ غَفُورٌ (٢) وَالَّذِينَ يُظَاهِرُونَ مِنْ نِسَائِهِمْ ثُمَّ يَعُودُونَ لِمَا قَالُوا فَتَحْرِيرُ رَقَبَةٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَتَمَاسَّا ذَلِكُمْ تُوعَظُونَ بِهِ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ (٣) فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَتَمَاسَّا فَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَإِطْعَامُ سِتِّينَ مِسْكِينًا ذَلِكَ لِتُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ وَلِلْكَافِرِينَ عَذَابٌ أَلِيمٌ (٤)     

 

Artinya:

“Sungguh, Allah telah mendengar ucapan perempuan yang mengajukan gugatan kepadamu (Muhammad) tentang suaminya, dan mengadukan (halnya) kepada Allah, dan Allah mendengar percakapan antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar, Maha Melihat. Orang-orang di antara kamu yang menzihar istrinya, (menganggap istrinya sebagai ibunya, padahal) istri mereka itu bukanlah ibunya. Ibu-ibu mereka hanyalah perempuan yang melahirkannya. Dan sesungguhnya mereka benar-benar telah mengucapkan suatu perkataan yang mungkar dan dusta. Dan sesungguhnya Allah Maha Pemaaf, Maha Pengampun. Dan mereka yang menzihar istrinya, kemudian menarik kembali apa yang telah mereka ucapkan, maka (mereka diwajibkan) memerdekakan seorang budak sebelum kedua suami istri itu bercampur. Demikianlah yang diajarkan kepadamu, dan Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan. Maka barangsiapa tidak dapat (memerdekakan hamba sahaya), maka (dia wajib) berpuasa dua bulan berturut-turut sebelum keduanya bercampur. Tetapi barangsiapa tidak mampu, maka (wajib) memberi makan enam puluh orang miskin. Demikianlah agar kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Itulah hukum-hukum Allah, dan bagi orang-orang yang mengingkarinya akan mendapat azab yang sangat pedih.”   

 

Demikianlah Khaulah binti Tsa’labah. Perempuan dari kalangan sahabat yang tidak saja mengadukan permasalahannya kepada Rasul tetapi juga kepada Allah. Sahabat perempuan yang aduannya didengar dan dikabulkan oleh Allah, dan karenanya terbentuklah hukum dhihar dalam syari’at Islam.   Kisah ini banyak ditulis oleh para ulama tafsir dalam berbagai kitab mereka. Di antaranya oleh Syekh Nawawi Banten dalam kitab Al-Munȋr li Ma’ȃlimit Tanzȋl (Beirut: Darul Fikr, 2007, II: 405).   Imam Al-Qurthubi dalam kiab tafsirnya Al-Jȃmi’ li Ahkȃmil Qur’ȃn menuturkan sebuah cerita. Satu saat Sayidina Umar bin Khatab bersama beberapa orang berkendara menunggangi khimar. Dalam perjalanannya mereka bertemu dengan Khaulah binti Tsa’labah. Khaulah kemudian menghentikan perjalanan Umar bin Khatab dan teman-temannya.   Kepada khalifah kedua itu Khaulah kemudian memberikan banyak nasihat dan didengarka dengan seksama oleh Umar. Ia berkata, “Wahai Umar, engkau dahulu diundang dengan Umair, lalu kau dipanggil Umar, dan kini engkau diundang dengan sebutan Amirul Mukminin. Takutlah engkau kepada Allah, wahai Umar! Sesungguhnya orang yang yakin dengan kematian, maka ia takut kehilangan. Orang yang yakin dengan hisab, ia takut pada azab.”   Umar bin Khathab terus mendengarkan nasihat Khaulah, hingga ada yang mengatakan kepadanya, “Wahai Amirul Mukminin, apakah engkau berhenti hanya untuk mendengarkan ucapan perempuan tua ini?”

 

Mendengar ucapan tersebut Umar bin Khathab menjawab, “Demi Allah, seandainya perempuan ini menahanku dari awal hingga akhir siang, aku tak akan berhenti mendengarkannya kecuali untuk melakukan shalat maktubah. Tidakkah kalian mengenal siapa perempuan ini? Dia adalah Khaulah binti Tsa’labah. Allah telah mendengarkan ucapannya dari atas tujuh langit. Bila Tuhan semesta alam mau mendengarkan ucapannya, pantaskah bila Umar tak mau mendengarnya?” (Lihat: Muhammad Al-Qurthubi, Al-Jȃmi’ li Ahkȃmil Qur’ȃn, [Kairo: Darul Hadis, 2010, jil IX, juz XVII: 223). Wallahu a’lam.

 

 

 


Baca Juga :

1. Adyatma Mahavir Alister Bagaskara

1. Adyatma Mahavir Alister Bagaskara
Freepik/kristina_igumnova
Nama menjadi doa yang diberikan dari orangtua kepada anak-anaknya, sehingga pemberian nama pun tidak bisa sembarangan. 
Nama unik dan modern bisa diberikan untuk si Kecil agar terkesan berbeda. Namun, perlu diingat bahwa nama yang diberikan pun harus memiliki makna. 
Jika mencari nama bayi laki-laki modern dengan empat kata, maka nama Adyatma Mahavir Alister Bagaskara bisa didiskusikan bersama pasangan dan keluarga. 
Adyatma Mahavir Alister Bagaskara artinya sosok laki-laki cerdas yang selalu mengutamakan dan melindungi keluarganya. Kelak dirinya juga akan menjadi matahari yang selalu bersinar untuk orang-orang di sekitar.  
  • Adyatma (Melayu-Indonesia): Menjadi yang utama
  • Mahavir (Sansekerta): Pahlawan yang hebat
  • Alister (Yunani): Penjaga dan penolong
  • Bagaskara (Jawa): Matahari bersinar

2. Ghali Daniyal Radeya Bramantio

2. Ghali Daniyal Radeya Bramantio
Pixabay/PublicDomainPictures
Menanti kehadiran anak pertama tentu menjadi sesuatu yang paling dinantikan, sehingga nama perlu dipersiapkan dengan baik. 
Untuk yang sedang menanti HPL si Kecil, maka tidak ada salahnya mencari referensi nama untuk bayi mulai dari sekarang. Jika sedang mencari rangkaian nama bayi laki-laki modern empat kata, maka nama Ghali Daniyal Radeya Bramantio dapat menjadi rekomendasi. 
Ghali Daniyal Radeya Bramantio artinya anak laki-laki yang cerdas, menyenangkan dan punya semangat untuk berjuang. 
  • Ghali (Islami): Berharga, tersayang
  • Daniyal (Islami): Pintar, cerdas
  • Radeya (Islami): Orang yang menyenangkan, memuaskan dan memenuhi
  • Bramantio (Jawa): Semangat 

3. Akalanka Mirza Zahair Bachtiar 

3. Akalanka Mirza Zahair Bachtiar 
Pixabay/Pexels
Memilih nama yang memiliki arti bagus dan sesuai untuk si Kecil memang tidak mudah, sehingga membutuhkan pilihan yang tepat. Apalagi jika Mama mencari nama bayi laki-laki modern dengan empat kata. 
Akalanka Mirza Zahair Bachtiar sebagai nama modern empat kata bisa menjadi pilihan tersendiri. Rangkaian nama ini juga dipenuhi dengan doa agar jalan hidup si Kecil bisa terus lancar hingga dewasa. 
Akalanka Mirza Zahair Bachtiar artinya anak laki-laki baik yang hidupnya selalu beruntung dan dituntun oleh cahaya terang. 
  • Akalanka (Sansekerta): Tak ternoda
  • Mirza(Eropa): Anak yang baik
  • Zahair (Arab): Bersinar dan terang
  • Bachtiar (Indonesia): Beruntung

4. Arzan Ravindra Malik Narendra 

4. Arzan Ravindra Malik Narendra 
Pixabay/marvelmozhko
Mencari nama bayi laki-laki modern dengan tiga kata tentu tidak mudah karena membutuhkan banyak referensi apalagi jika ingin mendapatkan nama yang unik dan berbeda dari orang lain. 
Nama Arzan Ravindra Malik Narendra bisa menjadi pilihan apabila sedang menjadi nama bayi laki-laki modern 4 kata. 
Arzan Ravindra Malik Narendra artinya anak laki-laki keturunan orang yang berguna dan memiliki kekuatan yang besar serta cenderung selalu beruntung. 
  • Arzan (Arab): Orang yang berguna
  • Ravindra (Sansekerta): Kekuatan
  • Malik (Arab): Tuan yang baik 
  • Narendra (Indonesia): Cerdas dan cenderung beruntung

5. Barra Rafeyfa Zayan Maulana

5. Barra Rafeyfa Zayan Maulana
Pixabay/Pexels
Jika Mama ingin menyematkan nama laki-laki modern empat kata untuk jagoan kecil yang akan lahir nanti, maka rangkaian nama Barra Rafeyfa Zayan Maulana bisa menjadi salah satu alternatif. 
Nama ini memiliki arti yang bagus dan tersusun dari penamaan Islami, namun tetap bernuansa modern. 
Jika diartikan secara keseluruhan, nama Barra Rafeyfa Zayan Maulana mempunyai arti berkah Tuhan yang menjadi pelopor karena memiliki hati besih, berpikir cermerlang dan sikap selalu melindungi orang lain.  
  • Barra (Arab): Keteguhan, berkah Tuhan, memiliki kekuasaan, bersih
  • Rafeyfa (Islami): Pelopor
  • Zayan (Islami): Cemerlang
  • Maulana (Arab): Pelindung

6. Elvan Aristides Rafisqy Fathaan

6. Elvan Aristides Rafisqy Fathaan
Pixabay/Profile
Ketika memberikan nama untuk anak, setiap orangtua tentu ingin mencari makna yang indah sekaligus menjadi sebuah doa. Apabila sedang menjadi rekomendasi pilihan nama bayi laki-laki modern empat kata, maka nama Elvan Aristides Rafisqy Fathaan dapat dipilih.  
Elvan Aristides Rafisqy Fathaan artinya putra terbaik yang lahir memesona dan terus di kelilingi dengan kesempurnaan. 
  • Elvan (Indonesia): Kekuatan
  • Aristides (Yunani): Putra terbaik
  • Rafisqy (Islami): Kesempurnaan, kebaikan
  • Fathaan (Arab): Memesona

7. Fabian Mikko Labib Walandou

7. Fabian Mikko Labib Walandou
Pixabay/NewportBaptistChurchNC
Memilih nama untuk anak memang tidak mudah karena banyak sekali yang perlu dipertimbangkan. Semua orangtua tentunya setuju dengan ini. 
Jika Mama sedang mencari nama bayi laki-laki modern 4 kata, maka Fabian Mikko Labib Walandou bisa dipilih. Tidak hanya modern, namun nama unik ini memiliki arti yang indah. 
Fabian Mikko Labib Walandou artinya kelahiran seorang putra di bulan Februari memiliki sifat seperti Tuhan yang berakal sehat dan selalu bercahaya. 
  • Febian (Indonesia): Lahir di bulan Februari
  • Mikko (Kristiani): Seperti Tuhan
  • Labib (Islami): Sehat akal dan cerdik
  • Walandou (Indonesia): Cahaya Siang

8. Gabino Arthur Rajendra Mahatma

8. Gabino Arthur Rajendra Mahatma
Freepik/cookie_studio
Pemilihan nama bayi laki-laki bernuansa modern tentu tidak mudah, sehingga perlu sekali beberapa referensi nama yang unik sekaligus tetap terkesan modern. 
Jika Mama sedang mencari nama bayi laki-laki bernuansa modern serta membuatnya semakin dekat kepada sang Pencipta, maka nama Gabino Arthur Rajendra Mahatma bisa dipilih. 
Rangkaian nama bayi laki-laki modern 4 kata ini seolah memberikan doa bahwa dirinya akan tumbuh menjadi sosok yang kuat serta berjiwa besar. 
  • Gabino (Latin): Tuhan adalah kekuatanku
  • Arthur (Eropa): Kekuatan
  • Rajendra (Sansekerta): Raja yang kuat 
  • Mahatma (Indonesia): Berjiwa besar

9. Galen Baim Pratama Syahputra

9. Galen Baim Pratama Syahputra
Freepik/javi_indy
Menjelang persalinan, pemilihan nama untuk si Kecil usai dilahirkan tentu menjadi salah satu hal yang penting. Maka dari itu, penting sekali untuk mencari dan memilih nama-nama yang cocok. 
Bila Mama mencari rangkaian nama bayi laki-laki modern empat kata, maka Galen Baim Pratama Syahputra dapat menjadi rekomendasi. 
Tak hanya modern dan unik saja, Galen Baim Pratama Syahputra memiliki arti seorang lelaki yang kelak menjadi penguasa bermartabat, tenang, dan terus merasa beruntung. 
  • Galen (Latin): Tenang
  • Baim (Arab): Penguasa yang baik 
  • Pratama (Jawa): Paling untung
  • Syahputra (Islami): Teguh dan berkuasa

10. Kafeel Hafizhan Syahreza Adhitama

10. Kafeel Hafizhan Syahreza Adhitama
Pixabay/Pexels
Pemilihan nama yang diberikan untuk si Kecil tentu sangat butuh pertimbangan karena akan terus digunakan seumur hidupnya.
Era yang semakin kekinian membuat orangtua ingin memberikan nama unik dan modern. Bila Mama mencari nama bayi laki-laki modern dengan 4 kata, maka nama Kafeel Hafizhan Syahreza Adhitama. 
Kafeel Hafizhan Syahreza Adhitama artinya seseorang lelaki rupawan yang kelak akan selalu bertanggung jawab untuk menyayangi dan melindungi orang di sekitarnya. 
  • Kafeel (Islami): Bertanggung jawab
  • Hafizhan (Islami): Penjaga, pelindung
  • Syahreza (Indonesia): Suka mengasihi dan menyayangi
  • Adhitama (Indonesia): Tampan, indah dan memiliki keutamaan

11. Kavindra Aydin Rafeyfa Zhafran

11. Kavindra Aydin Rafeyfa Zhafran
Freepik/freepic.diller
Setiap orangtua tentu ingin menyematkan doa pada nama yang diberikannya oleh si Kecil. Tak hanya menjadi doa untuknya, namun anak mama akan tumbuh sebagai sosok yang baik hati, terhormat dan tentunya cerdas.
Jika Mama dan pasangan dengan menjadi pilihan nama bayi laki-laki modern 4 kata, maka Kavindra Aydin Rafeyfa Zhafran dapat menjadi rekomendasi. 
Kavindra Aydin Rafeyfa Zhafran memiliki arti seorang pelopor yang cerdas menguasai kata-kata dan selalu beruntung menyakini orang lain.
  • Kavindra (Sansekerta): Penguasa dari puisi-puisi
  • Aydin (Turki): Cerdas, pintar
  • Rafeyfa (Islami): Pelopor
  • Zhafran (Islami): Yang menang, beruntung

12. Merekon Rong Arlo Galal

12. Merekon Rong Arlo Galal
Pixabay/angel4leon
Ketika mencari nama bayi laki-laki modern dengan empat kata tentu tidaklah mudah ya, Ma. Perlu sekali mencari berbagai referensi agar rangkaian namanya tetap memiliki arti khusus. Ini bertujuan agar ada doa yang selalu mengiringi langkah si Kecil hingga nanti beranjak dewasa. 
Dalam merangkai nama dari awalan, nama tengah hingga belakang memerlukan banyak referensi. Maka dari itu, perlu sekali berdiskusi dengan suami dan keluarga. 
Nama Merekon Rong Arlo Galal bisa diberikan kepada jagoan kecil mama sebagai salah satu rekomendasi penamaan bayi laki-laki modern dengan empat kata. 
Jika diartikan secara keseluruhan, Merekon Rong Arlo Galal sebagai nama bayi laki-laki modern empat kata ini memiliki arti sebagai seorang pengeran agung yang selalu mendapatkan kejayaan untuk melindungi banyak orang. 
  • Merekon (Inggris): Pangeran 
  • Rong (Eropa): Kejayaan yang sangat berharga
  • Arlo (Amerika): Pelindung kota 
  • Galal (Arab): Keagungan

13. Naufal Altezza Raditya Balindra

13. Naufal Altezza Raditya Balindra
Pixabay/NewportBaptistChurchNC
Pemilihan nama yang diberikan untuk si Kecil tentu sangat butuh pertimbangan karena akan terus digunakan hingga dewasa nanti. 
Jika mencari nama bayi laki-laki modern empat kata, Mama bisa menjadikan Naufal Altezza Raditya Balindra. 
Tidak hanya bagus, namun nama Naufal Altezza Raditya Balindra memiliki arti yang bagus yakni anak laki-laki berkarakter baik karena baik hati, dermawan dan terlihat bersinar seperti matahari. 
  • Naufal (Arab): Baik hati, dermawan dan tampan
  • Altezza (Italia): Mulia, agung
  • Raditya (Jawa): Matahari
  • Balindra (Jawa): Berbakti pada junjungan

14. Pamungkas Bagas Dhefin Adibrata

14. Pamungkas Bagas Dhefin Adibrata
Pixabay/1095178
Mendapatkan rangkaian nama anak laki-laki modern dan unik secara tulisan serta arti memang tidak mudah. Apalagi perlu sekali memperkaya berbagai referensi untuk mendapatkan sebuah arti nama yang unik. 
Jika Mama dan suami sedang mencari nama bayi laki-laki modern 4 kata, Pamungkas Bagas Dhefin Adibrata bisa masuk ke dalam daftar karena unik dan memiliki arti yang bagus. 
Pamungkas Bagas Dhefin Adibrata artinya anak laki-laki terakhir sebagai berkah dari Tuhan yang akan tumbuh menjadi sosok mandiri. 
  • Pamungkas (Indonesia): Terakhir
  • Bagas (Indonesia): Berkah Tuhan 
  • Dhefin (Melayu-Indonesia): Mandiri
  • Adibrata (Jawa): Tingkah laku yang unggul

15. Zabdan Fatih Nuri Faeyza

15. Zabdan Fatih Nuri Faeyza
Pixabay/u_jqskahw9
Saat masih menjalani masa-masa kehamilan, ibu hamil bisa mulai mencari berbagai referensi untuk nama anaknya dari berbagai sumber.
Bila Mama sedang mencari nama bayi laki-laki modern dengan empat kata, maka Zabdan Fatih Nuri Faeyza dapat menjadi sebuah pilihan. Cobalah untuk berdiskusi dan mencari arti nama ini dengan detail. 
Jika diartikan secara keseluruhan, nama Zabdan Fatih Nuri Faeyza artinya sebuah hadiah pemberian Tuhan seorang anak laki-laki pemimpin yang hidupnya terus meningkat karena kesuksesan yang didapatkannya. 
  • Zabdan (Arab): Hadiah, pemberian
  • Fatih (Islam): Pemimpin 
  • Nuri (Islami): Bercahaya
  • Faeyza (Arab): Sukses, hidupnya meningkat
Itulah 15 rangkaian nama bayi laki-laki modern empat kata yang dapat menjadi rekomendasi saat si Kecil terlahir nanti. 
Semoga bisa membantu ya, Ma!

Baca Juga :

Sejarah Kalender Hijriyah dan Arti 12 Bulan Islam
Sejarah Kalender Hijriyah dan Arti 12 Bulan Islam





Kalender Hijriyah (H) disebut juga kalender Qomariyah karena penanggalannya berdasarkan peredaran bulan. Adapun 12 bulan yang ada dalam kalender Hijriyah mempunyai makna masing-masing.

Perbedaan kalender Masehi dengan Hijriyah terletak pada perhitungan yang dipakai. Kalender Masehi berdasarkan peredaran matahari (Syamsiyah), sedangkan Hijriyah berdasarkan bulan. Perhitungan waktu matahari dalam setahun berbeda 11 hari dengan perhitungan bulan (Hijriyah).

Menurut Ustaz Ahmad Zarkasih (pengajar Rumah Fiqih Indonesia) dalam bukunya "Rajab, Keutamaan dan Hukumnya", sejarah penggunaan kalender Hijriyah bermula ketika tahun 412 Masehi terjadi konvensi petinggi-petinggi lintas suku dan kabilah bangsa Arab di Makkah pada masa Kilab bin Marrah (kakek Nabi Muhammad SAW ke-6). Mereka berkumpul untuk menentukan nama-nama bulan agar terjadi kesamaan, sehingga memudahkan mereka dalam perdagangan.


Dari perkumpulan itu, muncullah 12 nama bulan yaitu, Muharram, Shafar, Rabi'al-Awwal, Rabi'al-Tsani, Jumada al-Ula, Jumada al-Tsaniyah, Rajab, Sya'ban, Ramadhan, Syawwal, Dzul-Qa'dah, Dzul-Hijjah. Kala itu penomoran bulan belum ada karena orang-orang Arab terdahulu tidak tahu bulan apa yang pertama.

Munculnya penomoran bulan Hijriyah ini setelah adanya kebijakan Khalifah Umar bin Khaththab yang mengeluarkan perintah untuk membentuk kalender Islam. Dan akhirnya bulan Muharram ditetapkan sebagai bulan pertama kalender Islam yang sekarang kita kenal dengan kalender Hijriyah.

Berikut Nama bulan Hijriyah beserta maknanya menurut Tafsir Ibn Katsir:


1. Muharram [محرم].
Berarti yang terlarang. Disebut demikian karena memang pada bulan ini, bangsa Arab seluruhnya mengharamkan peperangan. Tidak ada tumpah darah pada bulan ini. ini merupakan hukum adat yang tak tertulis yang berlaku sejak lama.

2. Shafar [صفر].
Shafar satu suku kata dengan kata Shifr [صفر] yang berarti kosong. Bulan ini dinamakan shofar atau shifr, karena pada bulan ini bangsa Arab mengosongkan rumah-rumah mereka yang beralih ke medan perang.

3. Rabi' al-Awwal [ربیع الأول].
Sesuai namanya, Rabi' [ربيع] yang berarti musim semi, bulan ini dinamakan demikian karena memang itu yang terjadi.

4. Rabi' al-Tsani [ربیع الثانی].
Namanya mengikuti nama bulan sebelumnya karena musim gugur yang masih berlangsung. Tsani artinya yang kedua.

5. Jumada al-Ula [جامد].
Dulu di masa Jahiliyah, namanya Jumada Khamsah. Jumada, asal katanya Jamid yang berarti beku atau keras. Dikatakan demikian karena bulan ini adalah musim panas, yang karena saking panasnya, air bisa saja membeku, artinya kekeringan.

6. Jumada al-Tsaniyah [جامد].
Atau disebut juga Jumada al-Akhirah. Namanya mengikuti bulan sebelumnya.

7. Rajab [رجب].
Dalam tradisi Arab, bulan Rajab adalah termasuk bulan yang haram bagi mereka untuk melakukan peperangan. Artinya, haram membunuh ketika itu. Dinamakan Rajab, karena memang salah satu makna Rajab dalam bahasa Arab ialah sesuatu yang mulia. Maksudnya mereka memuliakan dirinya dan orang lain dengan tidak membunuhnya. Ada juga yang mengatakan bahwa Rajab berarti melepaskan mata pisau dari tombak sebagai simbol berhentinya perang.

8. Sya'ban [شعب].
Asal katanya dari Syi'b yang berarti kelompok. Dinamakan begitu karena ketika masuk bulan Sya’ban, orang-orang Arab kembali ke kelompok (suku) mereka masing, dan mereka berkelompok lagi untuk berperang setelah sebelumnya di bulan Rajab mereka hanya duduk di rumah masing-masing.

9. Ramadhan [رمض].
Berasal dari kata Ramadh [رمض] yang maknanya ialah panas yang menyengat atau membakar. Dinamakan seperti itu karena memang matahari pada bulan ini jauh lebih menyengat dibanding bulan-bulan lain. Panas yang dihasilkannya lebih tinggi dibanding yang lain.

10. Syawwal [شَوّال].
Bangsa Arab mengenal jenis burung an-Nauq, yang kalau biasanya hamil di bulan ini dan mengangkat sayap serta ekornya sehingga terlihat kurus badannya. Mengangkat sayap atau ekor disebut dengan Syaala [شال] yang merupakan asal kata dari nama bulan Syawal.

11. Dzul-Qa'dah [ذو القعدة].
Asal katanya dari Qa'ada [قعد] yang berarti duduk atau istirahat tidak beraktivitas. Dinamakan demikian karena memang bulan ini orang-orang Arab sedang duduk dan istirahat dari berperang guna menyambut bulan haji, yaitu Dzul-hijjah. Bulan tersebut juga diharamkan berperang.

12. Dzul-Hijjah [ذو الحجة].
Sudah bisa dipahami dari katanya bahwa bulan ini adalah bulannya orang berhaji ke Mekkah. Dan memang sejak sebelum Islam datang, bangsa Arab sudah punya kebiasaan pergi haji dan melakukan thawaf di Ka'bah.

Dalam kalender Islam, bulan Haram terdiri dari 4 bulan yaitu Muharram, Rajab, Dzulqa'dah, dan Dzulhijjah. Keempat bulan haram ini dikenal dengan istilah "Al-Hurum" yang berarti bulan yang disucikan. Allah memuliakan keempat bulan ini sebagaimana firman-Nya:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ۚ

"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan dalam ketetapan Allah Ta'ala. Di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat yang haram (yang disucikan), itulah ketetapan agama yang lurus maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu." (QS At-Taubah: 36).

(rhs)
Diberdayakan oleh Blogger.
close
Banner iklan disini