Baca Juga :
Cinta adalah akar dari anak agar dapat tumbuh menjadi dewasa dan mencintai serta mengasihi orang lain. Pada dasarnya, ada lima cara anak—juga manusia pada umumnya—memahami dan mengekspresikan cinta.
Dalam buku A Soul of Healing yang ditulis pakar pengobatan tradisional Cina, Master Wong, ada lima bahasa cinta yang dimaksud. Kelimanya adalah:
1. Sentuhan fisik
2. Kata-kata pendukung atau pujian
3. Pelayanan atau tindakan
4. Waktu bersama
5. Pemberian hadiah
Umumnya, setiap anak bisa menerima cinta melalui kelima bahasa tersebut. Namun, biasanya, ada satu bahasa yang paling dominan pada masing-masing anak, di mana ia dapat merasakan cinta melebihi bahasa lain.
Pemahaman terhadap bahasa cinta yang paling dominan pada setiap anak ini dapat membantu orang tua memberikan cinta dan berkomunikasi dengan anak secara lebih efektif. Dalam menemukan bahasa cinta yang dominan pada anak, sebaiknya orang tua tidak menanyakan langsung kepada si kecil.
Untuk mengetahui bahasa cinta mana yang dominan pada anak, orang tua bisa memperhatikan ucapan dan tingkah lakunya. Misalnya ketika si kecil menginginkan sebuah mainan baru, ia akan bertanya kapan hari ulang tahunnya supaya mendapatkan hadiah berupa mainan.
Karena itu, orang tua harus pandai mengidentifikasi dan menemukan bahasa cinta yang dominan pada anak. Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membantu memahami bahasa cinta anak.
1. Amati cara anak mengekspresikan cintanya kepada ibu
Apabila si kecil sering mengucapkan kata sayang atau terima kasih, bahasa cinta yang dominan adalah “kata-kata mendukung”.
2. Amati cara anak mengekspresikan cintanya kepada orang lain
Bila si kecil sering memberikan hadiah kepada teman-teman atau gurunya, bahasa cinta yang dominan padanya adalah “pemberian hadiah”.
3. Pelajari apa yang sering diminta anak
Bila si kecil sering meminta ibunya menemani bermain atau membacakan cerita, bahasa cinta yang dominan padanya adalah “waktu bersama”. Kalau anak sering meminta pendapat ibu mengenai apa pun yang sedang dilakukan anak, mungkin bahasa cinta yang dominan padanya adalah “kata-kata mendukung”.
4. Pelajari apa yang sering dikeluhkan anak
Jika si kecil sering mengeluhkan kesibukan orang tuanya di luar rumah, bahasa cinta yang dominan padanya adalah “waktu bersama”.
5. Beri pilihan kepada anak
Dalam melakukan aktivitas sehari-hari, ibu bisa menanyakan apa yang diinginkan anak untuk menemukan bahasa cinta yang dominan padanya. Berikan pertanyaan yang menyangkut dua macam bahasa cinta, misalnya apakah ia ingin jalan-jalan dengan keluarga atau membetulkan baju adik yang rusak. Dengan memberi pilihan itu, berarti ibu mengajukan pilihan antara bahasa cinta “waktu bersama” atau “pelayanan”.